Jepang FCA Mempertimbangkan Regulating Mata Uang Di Game Pokemon GO
Jika diatur, pengembang mungkin diperlukan untuk mengungkapkan keseimbangan mata uang yang tidak terpakai, keamanan penyimpanan
Surat kabar Financial Times melaporkan pada hari Rabu bahwa Badan Jasa Keuangan Jepang sedang mempertimbangkan apakah ia akan mengatur PokéCoins, game Pokemon Go mata uang dalam game, sebagai sistem prabayar, yang akan menempatkan mata uang di bawah yurisdiksi Layanan Pembayaran Act. FSA tidak menyatakan kapan akan membuat keputusan.
Jika FSA berjalan maju dengan keputusan tersebut, pengembang Pokemon Go Niantic Labs diperlukan untuk mengungkapkan keseimbangan mata uang yang tidak terpakai dalam game yang diadakan oleh pengguna pada bulan Maret dan September setiap tahun. Jika, di bulan lain, total sampai lebih dari 10 juta yen (sekitar US $ 96.300), Niantic akan dipaksa untuk deposit sebanyak 50 persen dari saldo mata uang yang tidak terpakai dalam yen di rekening bank Jepang sebagai jaminan.
FSA saat ini memperdebatkan masalah dengan Niantic Labs. Keputusan, menurut analis Financial Times, memiliki implikasi untuk game lain yang tersedia di pasar Jepang yang mengelola pembelian mata uang dalam game. Dalam Pokémon Go, pemain membeli PokéCoins dengan uang sungguhan, dan kemudian menggunakan PokéCoins untuk membeli item dalam game seperti Poke Balls, Lucky Eggs, dan item lainnya dalam game. Banyak game mobile lainnya menggunakan sistem mata uang yang sama dalam game, seperti Puzzle & Dragons, Clash of Clans, dan Giant Strike.
The Financial Times, mengutip pasar kelompok riset Superdata Research, mencatat bahwa pendapatan dari mobile game di Jepang telah mencapai 8,6 miliar yen (US sekitar US $ 83 juta) tahun 2016, tiga kali lipat jumlah dari tahun 2012.
Pokemon Go iOS dan Android app diluncurkan di negara termasuk Amerika Serikat pada tanggal 6 Juli, dan sejak diluncurkan di lebih dari 100 negara dan wilayah. Aplikasi ini juga dijadwalkan untuk meluncurkan untuk Apple Watch. The "Pokemon GO Plus" aksesori dikirimkan pada 16 September.
Sumber : ANN
Surat kabar Financial Times melaporkan pada hari Rabu bahwa Badan Jasa Keuangan Jepang sedang mempertimbangkan apakah ia akan mengatur PokéCoins, game Pokemon Go mata uang dalam game, sebagai sistem prabayar, yang akan menempatkan mata uang di bawah yurisdiksi Layanan Pembayaran Act. FSA tidak menyatakan kapan akan membuat keputusan.
Jika FSA berjalan maju dengan keputusan tersebut, pengembang Pokemon Go Niantic Labs diperlukan untuk mengungkapkan keseimbangan mata uang yang tidak terpakai dalam game yang diadakan oleh pengguna pada bulan Maret dan September setiap tahun. Jika, di bulan lain, total sampai lebih dari 10 juta yen (sekitar US $ 96.300), Niantic akan dipaksa untuk deposit sebanyak 50 persen dari saldo mata uang yang tidak terpakai dalam yen di rekening bank Jepang sebagai jaminan.
FSA saat ini memperdebatkan masalah dengan Niantic Labs. Keputusan, menurut analis Financial Times, memiliki implikasi untuk game lain yang tersedia di pasar Jepang yang mengelola pembelian mata uang dalam game. Dalam Pokémon Go, pemain membeli PokéCoins dengan uang sungguhan, dan kemudian menggunakan PokéCoins untuk membeli item dalam game seperti Poke Balls, Lucky Eggs, dan item lainnya dalam game. Banyak game mobile lainnya menggunakan sistem mata uang yang sama dalam game, seperti Puzzle & Dragons, Clash of Clans, dan Giant Strike.
The Financial Times, mengutip pasar kelompok riset Superdata Research, mencatat bahwa pendapatan dari mobile game di Jepang telah mencapai 8,6 miliar yen (US sekitar US $ 83 juta) tahun 2016, tiga kali lipat jumlah dari tahun 2012.
Pokemon Go iOS dan Android app diluncurkan di negara termasuk Amerika Serikat pada tanggal 6 Juli, dan sejak diluncurkan di lebih dari 100 negara dan wilayah. Aplikasi ini juga dijadwalkan untuk meluncurkan untuk Apple Watch. The "Pokemon GO Plus" aksesori dikirimkan pada 16 September.
Sumber : ANN
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.